Jumat, 30 Januari 2009

Menyesal part 2

Tenang! Tenang! Kali ini saia nggak akan meraung-raung, kok! Jadi silakan lanjutkan membacanya! ^^

Sebagai mahasiswi baru yang baru pertama kali mendapat IP, tidaklah berlebihan kalau saia mau posting tentang hal ini. Sebenernya masih kurang nilai satu mata kuliah lagi, sih. Tapi dari nilai yang udah ada, bisa dikira-kiralah, ip-ku nantinya sekitar berapa. Kira-kira x,xx (malesi banget, sok rahasia). Intinya, buat-ku, ip segitu nggak malu-maluin. Tapi nggak bisa dibanggain juga. Buatku, lho! Tapi Alhamdulillah banget bisa dapet segitu! Soalnya aku ngiranya bakalan bener-bener dapet <3. Hhehe,, kekhawatiran mahasiswi amatir.
Karena itu, saia ucapkan terimakasih sebesar-besarnya bagi teman-teman yang sudah mendo'akan saia dan saia juga minta maav karena selama ini telah 'nggriseni' kalian dengan raungan-raungan saia.

Aku merasa Allah tuh sayang banget sama aku. Selama dua belas setengah tahun ini, aku sering mendapat melebihi apa yang aku usahakan. Sering juga yang aku dapatkan melebihi apa yang didapatkan orang lain, meskipun usaha orang lain itu lebih besar daripada usahaku. Mungkin ini yang namanya karunia Allah.

Sekaligus juga cobaan.

Ya. Semua itu membuat aku 'terlena'. Selama ini aku jadi orang yang malas. Tidak mau berusaha sepenuh hati. Tidak mau berusaha terlalu keras. Karena, toh, selama ini aku masih bisa 'bertahan' dengan usahaku yang setengah hati itu. Dan itu sudah terjadi selama dua belas setengah tahun. Sudah mengerak.

Tapi aku sekarang sadar. Aku sudah menyia-nyiakan waktuku. Kemalasan mangalahkan ambisi. Seharusnya aku bisa labih baik dari aku yang sekarang. Seharusnya. Dan sekarang aku menyesal. Menyesal.

Di postinganku sebelumnya yang judulnya Menyesal, aku nyadur dan ngubah-ngubah (atau ngancurin, ya?^^;) puisi karya Ali Hasjmi. Puisi yang paling sering muncul di soal-soal latihan ujian bahasa Indonesiaku dulu. Di situ ditulis "Akh, apa gunanya kusesalkan? Menyesal tua tiada guna"

Nggak. Ternyata itu salah. Menyesal justru sangat berguna.

"Penyesalan adalah perasaan yang bisa memberikan kita kekuatan untuk tidak melakukan hal yang bisa membuat kita menyesal lagi."

Semakin dalam penyesalan kita. Semakin besar motivasi kita untuk berubah. Semakin besar niat kita untuk memperbaikinya.
Selami rasa penyesalan itu. Tetapi jangan tenggelam di dalamnya.

Aku nggak tahu apakah penyesalanku kini sudah cukup untuk membuatku berubah, apakah sudah cukup membuatku konsisten dengan kata-kataku di atas. Aku juga punya 'penyakit' angin-anginan, soalnya.
Minta do'anya, ya?! Dan jangan lupa ingatkan saia, ketika saia mulai malas-malasan lagi. \(^.^)/

10 komentar:

Journal Kinchan mengatakan...

oke mbah terus maju!
btw kenapa 12 setengah taun sih?
ada apa dengan taun2 sisanya? he?

rizkabukansimsimapalagisimbah mengatakan...

12 setengah taun tuh dari masuk SD sampai sekarang. Kalau pas TK ke bawah, nggak kuitung. Soalnya emang pas segitu masanya bermain ceria saja! Hahahhaa...

Fauzi Muharom mengatakan...

Menyesal. 3,XX.. XX nya mesti gedhe

Loretta Ollich mengatakan...

Yep.
Penyesalan bukan siasia.
Kita jadi terdorong untuk berubah agar gak menyesal lagi2...
Semangat sim!
Berubahlah untuk maju!

ria krisna mengatakan...

Sim, aku juga lagi menyesal

ailehcram mengatakan...

mbahe yaya,
aku deg2an
dan sepertinya akan menyesal tapi justru dengan menyesal dapat lebih mengoptimalkan diri,,

btww pantun nya kece oye *sangang puluhan tenan,ahhaa

Fauzi Muharom mengatakan...

Apa yang kita minta pada Allah belum tentu yang terbaik bagi kita, tapi yang diberikan Allah pasti yang terbaik untuk kita..

Anonim mengatakan...

yeeee...jangan menyesal dong..menyesal tu jelek..yang bagus adalah mengambil hikmah atas apa yang terjadi...hehe(beda kan ma menyesal)..terus juga..apa ya..duh lupa..gini2..duh masih lupa..

Allah swt itu tidak melihat hanya dari hasil saja,tapi progress dan hasil..lha jika dirasa memang progress anda maksimal dan hasilnya tidak seperti yang diharapkan..itu berarti memang "takdir" nya begitu..

beda kalo anda merasa progress tidak maksimal,dan hasilnya memang tidak seperti yang diharapkan..itu namanya NGAWUR oy..

duh ngemeng apa aku..

rizkabukansimsimapalagisimbah mengatakan...

@ fauzi (komen1): makasih. aku anggap itu do'a untuk semester 2 dan seterusnya. hehehe...

@etak: mari!

@gel: tapi jangan terpuruk, ya gel!^^

@gupi: sangang puluhan? itu pantun yang timeless, gup! *maksa

@Fauzi(komen2): Iya. Aku juga bersyukur atas apa yang diberikan sama Allah padaku. Btw, emang postinganku kayak orang yang nggak bersyukur, po? *mikir

@mas dama: Menurutku, semakin dalam rasa bersalah kita karena menyesal, semakin kita tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Tapi yang penting tahu maksudnya, sih. Btw jangan2 maksud mas damma usaha, ya? Bukan progress? Nah, aku tuh usahanya g maksimal, jadi seberapa pun hasilnya, aku merasa menyesal. Dan bertekad g mengulangi. Begitulah.

Anonim mengatakan...

blogwalking nih. HEHEHEH. good posting.
main2 ke blog gw juga ya..

Posting Komentar

Makan permen sisa kemaren,,
Orang keren pasti ngomen!!!