Rabu, 10 Desember 2008

Mau kerja apa???

Lulus kuliah mau kerja apa? Di mana?
Kalo temen2ku (sejurusan) banyak yang njawab : Chevron! Nestle! Total! Yang penting di perminyakan! Aku mau kerja di Bontang, kampung halamanku! Pertamina aja! Sari husada ajalah, yang deket! dsb.

Aku? Aku? Aku???

Hehe,, sekedar diketahui, idealisme 'harus-kerja-sesuai-jurusan' belum ada di dalam diriku. Kalo ditanya besok mau kerja apa, sampai saat ini aku selalu jawab "Kalo aku, sih, terserah di mana aja, walaupun nggak sesuai jurusan. Yang penting gajinya gede, kerjanya enak, trus sikonnya nyaman." (kalo gitu, sih, nggak usah kerja aja, Riz! Cari aja suami yang kaya!:P)

Dan komentar pertama yang paling sering aku dengar adalah: "Kan udah susah2 kuliah di Tekim, masak mau disia2kan begitu aja! Nggak sayang ilmunya?"

Hmmm....,, nggak!

Pertama. Katanya dosenku, ilmu yang kita pelajari waktu kuliah yang siap pakai untuk kerja hanya 10% saja. Selanjutnya, kita harus belajar lagi. Lifetime Learning. Terus, katanya alumni-yang-pernah-jadi-dosen-tamu-ku (beliau kerja di sari husada sejak pertama dapet kerja sampai sekarang, which is lebih dari 1 dekade. Betapa loyalnya lulusan ugm!), beliau dan teman2nya yang lain cuman sebentar make' ilmu kuliahnya. Selanjutnya, beliau harus belajar ilmu yang benar-benar baru yang nggak beliau dapat di bangku kuliah. Walaupun beliau dulu ndaftar kerja sebagai chemical engineer. Jadi, buat apa harus maksa kerja-sesuai-jurusan kalau toh kita harus belajar banyak ilmu baru lagi?

Kedua. Walaupun kerjaanku nanti melenceng dari jurusan, aku yakin tetep ada beberapa ilmu bangku kuliah yang masih bisa aku pakai. Semacam pola pikir analitis yang terbentuk sewaktu kuliah, dll. Nggak semuanya bakalan mubadzir.

Ketiga. Yaahhh....,, mungkin karena aku emang masih semester 1. Aku masih belum merasa memiliki ilmunya. Jadi mana mungkin aku merasa sayang terhadap ilmu yang belum aku miliki? Mungkin besok kalo' aku dah semester 8 atau mungkin dah jadi chemical engineer hebat (khayalan tingkat tinggi, Riz! Tapi, Amiiinnn!) aku bakalan ketawa geli ngebaca tulisan ini. Geli dengan pemikiranku yang terlalu sederhana ini.

Ditambah lagi, aku kayaknya agak terpengaruh sama kakakku yang pertama. Dia pernah kerja di dua perusahaan. Di tempat kerjanya yang pertama, kerjaannya bener2 sesuai sama jurusannya. Agak berat gitu, sih! Di tempat kerjanya yang ke dua (sekarang), jabatannya bener2 melenceng dari jurusannya (Ya, lulusan teknik mesin tapi jadi Humas, apalagi namanya kalau bukan melenceng?). Dan kulihat dia justru jauh lebih nyaman kerja di tempat yang ke dua. Jadi lumayan sering masuk tivi, lagi! (nggak nyambung, Riz!). Karena itu, kupikir kerja sesuai jurusan bukan jaminan kebahagiaan. Dan kerja melenceng dari jurusan bukan tanda dari kegagalan.

Tapi sekali lagi, aku masih anak bawang. Masih semester 1. Pemikiranku ini masih sangat mungkin untuk berubah... Jadi jangan heran kalau tiba2 besok aku teriak-teriak "AKU MAU KERJA DI CHEVRON JADI CHEMICAL ENGINEER!!!"

15 komentar:

TOBAT- Try Out BAreng Teknik mengatakan...

Hahaha... siapa yang tau, besok klo ada kesempatan bisa aja aku banting setir jadi penulis novel misale.

hihi.. klo aku ngiranya, masih tahap mencari. Kayaknya di bangku kuliah yg 4 taun ini bakal banyak yang ditawarkan...
banyaakk bgt....
jadi aku kayane wajar klo melenceng.
dan ga sedih sama sekali...
hakakakkaa

TOBAT- Try Out BAreng Teknik mengatakan...

iki mau gel2

Loretta Ollich mengatakan...

ah,, ak jugak mikir gitu og sim.
kalo tnyata gajinya cocok dan aku enjoy ya gak masalah...
lagian ilmu yg didapat semasa kuliah tu bukan ilmu keindustrian dllnya itu...
justru link2 dan skill2 yang dibutuhkan d dunia krja gtu sim,,,
menurutkuu...

copey lagi mengatakan...

kalo saya boleh setuju,
saya sangat setuju dengan simbah

menurut saya, kita belajar di kuliah itu untuk membentuk pola pikir. bukan sekedar ilmu formal yang kita bisa kita dapat dari buku maupun internet dan sumber2 valid lainya..
di masa mendatang, kita bekerja *secara kita orang teknik* secara teamwork. meskipun freelence, tetep aja butuh partner, nah, itulah ilmu yang kita butuhkan..ilmu koorporasi, kerjasama dengan team.
kita beda dengan d3, karena di kuliah S1 ada banyak organisasi yang bisa kita jamah, dan hubungan dengan satu angkatan juga soliditasnya tinggi..jadi, buat apa kuliah s1 kalo yang dituju adalah langsung kerja+dapat gaji.
kalo mau money oriented si,mending d3 aja, trus sinau basa manca sing apik..njuk dadi teknisi rendahan ning LN. hehehehe.
setuju dengan etak n gel2, kalo kuliah s1 itu, untuk mengembangakan diri.
masalah kerja apa besok, tentu kita harus punya plan, namun, kita masih terlalu terbata untuk memutuskan kerja apa,dimana,blabla. potensi yang ada didiri kita belum tereksplor semua.
yang penting, besok kerjaan kita membuat kita hepi dan berguna untuk lingkungan.. ya nggak sih?

Anonim mengatakan...

ho oh,,
teori interdisiplin dari buku "Medicci Effect"

meauwlycious mengatakan...

setujuuu
aku malah pengen design rumah orang
tapi emoh blajar arsi
tamba2 melihat gambaran strimin tanpa penggarisnya gupy
piss cop

copey lagi mengatakan...

hahahaha
bisa banget miem, interior design tu lo..
nggak membutuhkan banyak teknis, tapi sense..hahaha
sering2 aja baca buku2 dekor trus mengaplikasikan ke kamar sendiri
hha

simbahku alm tu ndisain rumahnya dewe..tur apik..haha.padahal fisip.kekekek.

Anonim mengatakan...

ah,
bagus blogna,
layoutna pa lg..
slm knal

rizkabukansimsimapalagisimbah mengatakan...

wahahaha... makasih!
layoutnya kan cuman donlot, hehehehe...

pianisaneh mengatakan...

assalamualaykum..

rizkabukansimsimapalagisimbah..

salam kenal juga dek, eh, kerja? kerja?
tekkim ?

jadi dokter kali ya..

maapgaknyambung.hahahhahaha

rizkabukansimsimapalagisimbah mengatakan...

eh, iya! postingnku ini tidak bermaksud memojokkan orang yang idealis harus-kerja-sesuai-jurusan, loh!^^

Anonim mengatakan...

hoho,
ia masi muda nee,masi hijau,fufu

kuLiah dmn?

aio Blog ku di Link,

Anonim mengatakan...

Robert Kiyosaki dlm bukunya "Rich Dad Poor Dad" aja blg:

...

mbuh,, beliau blg apa ya tepatnya lupa . haha :D
intinya kita harus berani menggebrak batas kenyamanan kita .
mksdnya,, kita harus mencoba hal baru .

lebih baik tau banyak hal wlo g dalem,,
daripada ahli tapi taunya mung itu thok,,

ingat . spesialisasi akan mempersempit lapangan pekerjaan kita nanti,,

eh . eh . riz,,
ayo tukeran link..

Fauzi Muharom mengatakan...

Aslm. Jadi ibu rumah tangga wae mbak gampang.. Ha3..

Annisa Utami mengatakan...

Salam kenaalll,

One thing was flashing out my mind first time i read this blog,"deja vu!"

Just ask yourself and find an answer in this 4 years process, what your passion really is?

After passing this 2 years study, still it's hard to decide which way to go. It's not because 2 years only such a short period, but within these two years many things, new things, will open your eyes, your mind.

But you're a step ahead cos you've started to think from now on.

Keep open your heart for every new thing, who knows one of them will lead you to your destiny.

Annisa Utami

Posting Komentar

Makan permen sisa kemaren,,
Orang keren pasti ngomen!!!